Sabtu, 08 Oktober 2016

PENGERTIAN DAN CONTOH STATISFIABILITY.VALIDITY DAN LOGICAL CONSEQUNCE

Sebuah kalimat A adalah:
• satisfiable jika S | = A untuk beberapa struktur S;
• (logis) yang valid, dinotasikan | = A, jika S | = A untuk setiap struktur S;
• difalsifikasi, jika tidak logis valid, yaitu jika memiliki counter-model.
Satisfiability dan validitas dari setiap formula orde pertama
Sebuah orde pertama formula A adalah:
• A adalah satisfiable jika S, v | = A untuk beberapa struktur S dan beberapa tugas variabel v di S.
• (logis) yang valid, dinotasikan | = A, jika S, v | = A untuk setiap struktur S dan setiap tugas v variabel dalam S.
• difalsifikasi, jika tidak logis valid.
Misalkan A = A (x1, ..., xn) berupa orde pertama Formula semua variabel bebas yang berada di antara x1, ..., xn.
Kalimat x1 ... xnA (x1, ..., xn) adalah penutupan eksistensial dari A; kalimat x1 ... xnA (x1, ..., xn) adalah penutupan universal A.
Klaim:
• A (x1, ..., xn) adalah satisfiable IFF x1 ... xnA (x1, ..., xn) adalah satisfiable.
• | = A (x1, ..., xn) IFF | = x1 ... xnA (x1, ..., xn).
Pertama-order contoh formula proposisional
Setiap substitusi seragam orde pertama formula untuk variabel proposisional dalam formula A proposisional menghasilkan formula orde pertama, yang disebut orde pertama contoh A.
Contoh: mengambil formula proposisional
A = (p  ¬q) → (q  p).
Seragam substitusi (5 <x) untuk p dan y (x = y2) untuk q di A hasil dalam contoh pertama-order
((5 <x)  ¬y (x = y2)) → (y (x = y2)  (5 <x)).
Perhatikan, bahwa setiap orde pertama instance dari tautologi adalah logis valid. Jadi, misalnya,
| = ¬¬ (x> 0) → (x> 0)
dan
| = P (x)  ¬p (x).
Satisfiability dan validitas kalimat: contoh
 
xP (x) adalah satisfiable: model adalah, misalnya, struktur bilangan bulat Z, di mana P (x) diartikan sebagai x + x = x.
• Namun, kalimat yang tidak valid: counter-model, struktur A, dimana P (x) diartikan sebagai himpunan kosong.
• Kalimat x (P (x)  ¬p (x)) adalah valid.
• Kalimat xP (x)  x¬P (x) tidak valid, tetapi satisfiable. Menemukan model dan countermodel a!
• Kalimat x (P (x)  ¬p (x)) tidak satisfiable. Mengapa?
• Kalimat xyP (x, y) → yxP (x, y) adalah valid.
• Namun, kalimat yxP (x, y) → xyP (x, y) tidak valid. Cari countermodel a!
 
konsekuensi logis dalam logika urutan pertama
Kami memperbaiki sewenang-wenang bahasa orde pertama L.
Mengingat satu set L-rumus Γ, L-struktur S, dan tugas v variabel dalam S, kita menulis
S, v | = Γ
mengatakan bahwa S, v | = A untuk setiap A  Γ.
Sebuah formula A secara logis dari satu set formula Γ, dinotasikan
Γ | = A,
jika untuk setiap struktur S dan variabel tugas v: VAR → S:
S, v | = Γ menyiratkan S, v | = A.
Perhatikan bahwa  | = A IFF | = A
 
konsekuensi logis: contoh
 
• Jika A1, ..., An, B adalah prop. formula seperti itu A1, ..., An | = B, dan A0, B0 adalah orde pertama kasus A1, ..., An, B diperoleh dengan substitusi yang sama, maka A.
Sebagai contoh: xA, xA → yB | = yB.
xP (x), x (P (x) → Q (x)) | = xQ (x).
Catatan bahwa ini bukan sebuah contoh dari konsekuensi logis proposisi.
xP (x)  xQ (x) 6 | = x (P (x)  Q (x)).
Memang, struktur N0 diperoleh dari N dimana P (x) diartikan sebagai 'x bahkan' dan Q (x) diartikan sebagai 'x aneh' adalah kontra-Model:
N0 | = xP (x)  xQ (x), sedangkan N0 6 | = x (P (x)  Q (x)).
 
konsekuensi logis: beberapa sifat dasar
kesetaraan logis dalam logika orde pertama memenuhi semua sifat-sifat dasar dari konsekuensi logis proposisi.
Secara khusus, berikut adalah sama:
1. A1, ..., An | = B.
2. A1  ···  An | = B.
3. | = A1  ···  An → B.
4. | = A1 → (A2 → ··· (An → B) ...).
Selanjutnya, untuk setiap orde pertama formula A dan t jangka yang bebas untuk substitusi untuk x di A:
1.      xA | = A [t / x]. 2. A [t / x] | = 
 
Pertama-order konsekuensi logis:
sifat yang lebih mendasar
 
1. Jika A1, ..., An | = B maka xA1, ..., xAn | = xB.
2. Jika A1, ..., An | = B dan x tidak terjadi bebas dalam A1, ..., An kemudian A1, ..., An | = xB.
3. Jika A1, ..., An | = B dan A1, ..., An adalah kalimat, maka A1, ..., An | = xB, dan karenanya
A1, ..., An | = B, dimana B adalah salah penutupan universal B.
1. Jika A1, ..., An | = B [c / x], di mana c adalah simbol konstan tidak terjadi di A1, ..., An, kemudian A1, ..., An | = xB (x ).
2. Jika A1, ..., An, A [c / x] | = B, di mana c adalah simbol konstan tidak terjadi di A1, ..., An, A, atau B, maka A1, ..., An, xA | = B.
 
Pengujian konsekuensi logis dengan sistem deduktif
Pertama-order konsekuensi logis dapat dibangun menggunakan sistem deduktif untuk orde pertama logika.
Secara khusus, ekstensi dari Proposisi Semantic Tableau dan Pengurangan Alam, dengan aturan tambahan untuk bilangan, dapat dibangun yang sehat dan lengkap untuk logika orde pertama. Demikian juga, metode Resolusi dapat diperpanjang untuk suara dan sistem pemotongan lengkap untuk logika orde pertama.
Berbeda halnya proposisional, tidak ada metode ini dijamin untuk mengakhiri pencarian untuk derivasi, bahkan jika derivasi seperti itu ada. Hal ini terjadi, misalnya, ketika sebuah konsekuensi logis orde pertama gagal, tapi countermodel harus terbatas.
Bahkan, hal itu dibuktikan dengan Alonso Gereja pada tahun 1936 bahwa masalah apakah diberikan kalimat pertama-order berlaku (dan akibatnya, jika konsekuensi logis yang diberikan memegang) tidak algoritme dipecahkan.
Oleh karena itu, tidak ada suara, lengkap, dan selalu mengakhiri sistem deduktif untuk logika urutan pertama dapat dirancang.

Refrensi ;
http://www2.imm.dtu.dk/courses/02286/Slides/FirstOrderLogic%20-%20SatisfiabilityValidityLogicalConsequenceTrans.pdf

Pengertian dan contoh Konvers,Invers dan Kontraposisi

Ingkaran Implikasi, Konvers, Invers, dan Kontraposisinya.
Konvers, Invers dan Kontraposisi adalah bagian dari Implikasi seperti yang sudah di bahas di Logika Matematika.
Konvers, Invers dan Kontraposisi adalah suatu pernyataan Implikasi baru dari suatu pernyataan implikasi.
  1. Konvers adalah perubahan dari satu sistem ke sitem yang lain. Pernyataan q=>p disebut Konvers dari p=>q.
  2. Invers adalah Pembalikan suatu susunan dari suatu susunan yang lazim. Pernyataan ~p=>~q disebut Invers dari p=>q.
  3. Pernyataan ~q=>~p disebut Kontraposisi dari p=>q.
 nilai kebenaran Konvers, Invers  dan Kontraposisi dari Implikasi: 

p
q
Implikasi
Konvers
Invers
Kontraposisi


p=>q
q=>p
~p=>~q
~q=>~p
B
B
B
B
B
B
B
S
S
B
B
S
S
B
B
S
S
B
S
S
B
B
B
B


 Dari tabel diatas diketahui Implikasi ekuvalen dengan kontra posisi atau biasa ditulis dengan
 p=>q~q=>~p
Contoh soalnya adalah:
1.      Tentukan ingkaran atau negasi dari implikasi: “Jika suatu bendera adalah bendera RI maka bendera tersebut berwarna merah dan putih.”
2.      Tentukan juga ingkaran dari konvers, invers, dan kontraposisi implikasi di atas.
Untuk menjawab pertanyaan tadi dan untuk menentukan negasi atau ingkaran konvers, invers, dan kontraposisi maka pengetahuan tentang negasi yang sudah dibahas di bagian depan sangat penting dan menentukan, terutama pengetahuan untuk menentukan negasi atau ingkaran soal nomor 1 s.d. 3 di bawah ini.
1.      p ∧ q
2.      p ∨ q
3.      p ⇒ q
4.      q ⇒ p
5.      ~p ⇒ ~q
6.      ~q ⇒ ~p

Sebagai pengecek, bandingkan hasil yang Anda dapatkan dengan jawaban dibawah ini.
1.      ~p ∨ ~q
2.      ~p ∧ ~q
3.      p ∧ ~q
4.      q ∧ ~p
5.      ~p ∧ q
6.      ~q ∧ p                                                                                                                                                                                        
Dengan demikian, ingkaran atau negasi dari implikasi “Jika suatu bendera adalah bendera RI maka bendera tersebut berwarna merah dan putih.” adalah:
Ada atau terdapat bendera RI namun bendera tersebut tidak berwarna merah dan putih
2. Negasi atau ingkaran dari konvers, invers, dan kontraposisi suatu implikasi tadi berturut-turut adalah:
a. Negasi konvers: Ada bendera berwarna merah dan putih namun bendera tersebut bukan bendera RI.
b. Negasi invers: Ada bendera yang bukan bendera RI namun bendera tersebut
berwarna merah dan putih
c. Negasi kontraposisi: Ada bendera yang tidak berwarna merah dan putih namun bendera tersebut bendera RI

Dari pernyataan yang berupa implikasi p ⇒ q dapat dibuat pernyataan implikasi baru sbagai brikut:
(a) Pernyataan q ⇒ p disebut Konvers dari p ⇒ q
(b) Pernyataan ~p ⇒ ~q disebut Invers dari p ⇒ q
(c) Pernyataan ~q ⇒ ~p disebut Kontraposisi dari p ⇒ q.


Singkatnya:
Jika terdapat implikasi : p → q,
Konvers : q → p

Invers : ~p → ~q
Kontraposisi : ~q → ~p

Untuk melihat hubungan nilai kebenaran antara implikasi, konvers, invers dan kontraposisi perhatikanlah tabel kebenaran berikut :

p
q
Implikasi
p ⇒ q
Konvers
q ⇒ p
Invers
~p ⇒ ~q
Kontraposisi
~q ⇒ ~p
B
B
B
B
B
B
B
S
S
B
B
S
S
B
B
S
S
B
S
S
B
B
B
B



Dari tabel di atas ternyata:
Implikasi ekuivalen dengan kontraposisinya atau ditulis

p ⇒ q ≡ ~q ⇒ ~p

dengan kata lain jika implikasi bernilai benar maka kontraposi-sinya juga bernilai benar atau jika implikasi bernilai salah maka kontraposisinya juga bernilai salah.

Konvers suatu implikasi ekuivalen dengan inversnya atau ditulis

q ⇒ p ≡ ~p ⇒ ~q .

Contoh:
Tentukanlah konvers, invers dan kontraposisi dari pernyataan:
(1) Jika harga bahan bakar minyak naik maka harga beras naik.
(2) Jika x > 6 maka x² ≥ 36

Penyelesaian:

Soal (1)
Konvers : Jika harga beras naik maka harga bahan bakar minyak naik.
Invers : Jika harga bahan bakar minyak tidak naik maka harga beras tidak naik.
Kontraposisi: Jika harga beras tidak naik maka harga bahan bakar minyak tidak naik.

Soal (2)
Tulis
p: jika x² &re; 36
q: x > 6.
Jadi ~p: x² < 36
~q: x ≤ 6.
Jadi konvers p ⇒ q ≡ q ⇒ p ≡ “jika x > 6 maka x² &re; 36”,

invers p ⇒ q ≡ ~p ⇒ ~q ≡ ”jika x² < 36 maka x ≤ 6”,

kontraposisi p ⇒ q ≡ ~q ⇒ ~p ≡ “jika x ≤ 6 maka x² < 36”.

Soal (3)
Jika (p ∧ q)~ ⇒ r
Jelas konvers (p ∧ q)~ ⇒ r ≡ r ⇒ (p ∧ q),~
invers (p ∧ q)~ ⇒ r ≡ ~(p ∧ q)~ ⇒  r~ ≡ p~( ∨ q) ⇒  r,~
kontraposisi (p ∧ q)~ ⇒ r ≡  r~ ⇒ ~(p ∧ q)~ ≡  r~ ⇒ (~p ∨ q).

Refrensi :

http://bukucatatan3.blogspot.co.id/2013/09/konvers-invers-dan-kontraposisi.html

PENGERTIAN DAN CONTOH TENTANG TAUTOLOGI, KONTRADIKSI DAN EKUIVALEN


TAUTOLOGI
Tautologi adalah
pernyataan majemuk yang selalu benar untuk semua kemungkinan nilai kebenaran dari pernyataan-pernyataan komponennya. Sebuah Tautologi yang memuat pernyataan Implikasi disebut Implikasi Logis. Untuk membuktikan apakah suatu pernyataan Tautologi, maka ada dua cara yang digunakan. Cara pertama dengan menggunakan tabel kebenaran, yaitu jika semua pilihan bernilai B (benar) maka disebut Tautologi, dan cara kedua yaitu dengan melakukan penjabaran atau penurunan dengan menerapkan sebagian dari 12 hukum-hukum Ekuivalensi Logika.[1]
contoh pernyataan tautologi adalah:
(p 
ʌ q) => q
untuk membuktikan pernyataan diatas adalah tautologi, simak tabel kebenaran untuk tautologi
(p 
ʌ q) => q berikut;


contoh tabel kebenaran tautologi


contoh lain pernyataan tautologi adalah:

 q  (p v q)
penyelesaian:
q  (p v q)     ~q v (p v q)
                         ~q v (q v p)
                         T v p
                         T ............(Tautologi)


KONTRADIKSI
Kontradiksi adalah kebalikan dari tautologi yaitu suatu bentuk pernyataan yang hanya mempunyai contoh substansi yang salah, atau sebuah pernyataan majemuk yang salah dalam segala hal tanpa memandang nilai kebenaran dari komponen-komponennya. Untuk membuktikan apakah suatu pernyataan tersebut kontradiksi, maka ada dua cara yang digunakan. Cara pertama dengan menggunakan tabel kebenaran, yaitu jika semua pilihan bernilai F  atau salah maka disebut kontradiksi, dan cara kedua yaitu dengan melakukan penjabaran atau penurunan dengan menerapkan sebagian dari 12 hukum-hukum Ekuivalensi Logika.[4]
 p ʌ (~p ʌ q)
tabel kebenaran pernyataan kontradiksi  p ʌ (~p ʌ q):


Contoh tabel kebenaran kontradiksi

contoh lain pernyataan kontradiksi adalah:
1.      (A ʌ ~A)
Pembahasan:
A
~A
(A ʌ ~A)
B
S
S
B
S
S
Dari tabel kebenaran diatas dapatlah disimpulkan bahwa pernyataan majemuk (A ʌ ~A) selalu salah.
2.      P ʌ (~p ʌ q)
Pembahasan:
p
q
~p
(~p ʌ q)
P ʌ (~p ʌ q)
B
B
S
S
B
S
B
S
S
S
B
B
S
S
B
S
S
S
S
S
Ini adalah tabel kebenaran yang menunjukkan kontradiksi dengan alasan yaitu semua pernyataan bernilai salah (F).



EKUIVALEN 
Dua atau lebih pernyataan majemuk yang mempunyai nilai kebenaran sama disebut ekuivalensi logika dengan notasi “  dua buah pernyataan majemuk dikatakan ekuivalen, jika kedua pernyataan majemuk itu mempunyai nilai kebenaran yang sama untuk semua kemungkinan nilai kebenaran pernyataan-pernyataan komponen-komponennya.
Contoh ekuivalen:
~(p v q) ≡ ~p 
ʌ ~q
tabel kebenaran pernyataan ekuivalen ~(p v q) ≡ ~p 
ʌ ~q: 

Contoh tabel kebenaran ekuivalen



Hukum-hukum ekuivalen:

a. Hukum Komutatif
    
p ʌ q ≡  q ʌ p
    p v q ≡ 
q v p

b. Hukum Distributif
    
p ʌ (q v r) ≡ (p ʌ q) v (p ʌ r)
    
p v (q ʌ r) ≡ (p v q) ʌ (p v r)

c. Hukum Asosiatif
    
(p ʌ q) ʌ r ≡ p ʌ (q ʌ r)
    
(p v q) v r ≡  p v (q v r)

d. Hukum Identitas
    
p ʌ T ≡  p
    
p v F ≡  p

e. Hukum Dominasi / Ikatan
    p v T ≡ T
    p v F ≡ F

f.  Hukum Negasi
    
p v ~p ≡  
    p ʌ ~p ≡ F

g. Hukum Involusi / Negasi Ganda
    
~(~p) ≡  p

h. Hukum Idempoten
 
   p ʌ p ≡ p
    
p v p ≡ p

i.  Hukum De Morgan
 
   ~( p ʌ q ) ≡  ~p v ~q
    
~( p v q ) ≡ ~p ʌ ~q

j.  Hukum Absorbsi / Penyerapan
    
p v (p ʌ q) ≡  p
    
p ʌ (p v q) ≡ p

k. Hukum True dan False
    
~T ≡  F
    
~F ≡ T
Dengan adanya hukum-hukum diatas, penyelesaian soal-soal baik yang bersifat tautologi, kontradiksi dan ekuivalensi logika tidak hanya menggunakan tabel kebenaran namun juga bisa dengan menggunakan jalan penurunan yaitu dengan memanfaatkan 12 (dua belas) hukum-hukum ekuivalensi logika tersebut.
Dengan menggunakan prinsip-prinsip di atas, maka kalimat-kalimat yang kompleks dapat disederhanakan, seperti contoh berikut:
1.      Buktikan ekuivalensi berikut: ~(p v ~q) v (~p ʌ ~q)  ~p
Jawab:
~(p v ~q) v (~p ʌ ~q)  (~p ʌ q) v (~p ʌ ~q)
                                     ~p ʌ (q v ~q)
                                     ~p ʌ T
                                     ~p ...........(terbukti)
2.      Tunjukkan bahwa:  ~(p v q)  (~p ʌ ~q)
Tabel kebenaran ~(p v q) dan (~p ʌ ~q) yaitu:
p
q
~p
~q
p v q
~(p v q)
(~p ʌ ~q)
B
B
S
S
B
S
B
S
S
S
B
B
S
B
S
B
B
B
B
S
S
S
S
B
S
S
S
B
(           1)                    (2)           (3)           (4)             (5)                   (6)                        (7)  
Dari tabel diatas pada kolomk (6) dan (7), jelas bahwa ~(p v q)  (~p ʌ ~q).
Jadi, ~(p v q)  (~p ʌ ~q).